Jumat, 17 Juni 2016

Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia

Biografi Dono Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Bernama lengkap Drs. H. Wahyu Sardono atau di kenal sebagai Dono Warkop, ia dilahirkan di Solo, Jawa Tengah, 30 September 1951, Ia merupakan anak keempat dari tujuh orang bersaudara. Ia dikenal sebagai Pelawak dari grup komedi Warkop DKI bersama Kasino dan Indro. Semasa kecil Dono warkop menenyam pendidikan di SD Negeri 1 kebon dalem kemudian setelah lulus SD ia masuk di SMP negeri 1 Kebon Dalem, 3 tahun pendidikannya di SMP kebon Dalem ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMA negeri 3 Surakarta dengan mengambil jurusan Ilmu Sosial (IPS), di SMA ia juga aktif dalam organisasi sekolah, terbukti bahwa ia berhasil menjadi ketua OSS di sekolahnya tersebut. Selepas luluas SMA dar SMA negeri 3 Surakarta, Dono wakop pun berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi di Jakarta, Ia mengambil Jurusan Ilmu Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Dono warkop juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan seperti Mapala UI.


Setelah lulus dari kampusnya ia juga dipercaya sebagai Asisten Dosen jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, di Universitas yang sama Dono juga menjadi Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diluar aktivitas kampusnya, Dono warkop juga menjadi penyiar Radio Prambors, dari sinilah yang cikal bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors.

Grup lawak ini awalnya dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.
Pelawak Indonesia
Dono Kasino Indro dalam Warkop DKI
Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura.

Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright).

Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000.

Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).
Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.

Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat.

Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
Dono Warkop DKI
Dono Warkop DKI ketika berakting dalam Film
Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan Dono warkop juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.
Dono Warkop DKI
Alm. Dono Meninggal akibat Penyakit Tumor
Dono warkop menikah dengan Titi Kusumawardhani, dari perkawinannya ini Dono warkop dikaruniai tiga orang anak yang bernama Andika Aria Sena, Damar Canggih Wicaksono dan Satrio Sarwo Trengginas. Dono warkop sendiri telah membintai puluhan judul film komedi yang membawa namanya melambung bersama personil Warkop DKI yang lainnya di jagat hiburan Indonesia di tahun 90-an.

Dunia Lawak Tanah Air kembali berduka ketika pada tanggal 30 Desember 2001 Dono warkop menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Rumah Sakit Santo Carolus, Jakarta Pusat, sekitar pukul 01.00 WIB setelah sebelumnya ditinggal pergi oleh personil Warkop DKi yang lainnya Kasino yang meninggal di tahun 1997.

Almarhum Dono warkop meninggal dunia akibat penyakit tumor di bagian bokong dan sudah menjalar menjadi kanker paru-paru stadium akhir, dan menyerang lever, Dono warkop meninggal dengan tenang, disamping sahabatnya, Indrojoyo Kusumonegoro. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Prosesi pemakaman pelawak senior anggota Warkop DKI ini memang benar-benar mengharukan. Ribuan pelayat turut meneteskan air matanya karena tidak kuat menahan kesedihan melihat kepergiannya. Kini Personil Warkop DKI hanya tinggal Indro DKI.

Indro Warkop DKI - Pelawak Indonesia

Biografi Indro Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Nama Lengkap beliau adalah Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro atau akrab disapa sebagai Indro " Warkop" dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 8 Mei 1958, Ia merupakan personil grup lawak legendaris di Indonesia yaitu Warkop DKI yang masih hidup sampai sekarang setelah kepergian Dono dan Kasino yang telah wafat. Pendidikan terakhirnya adalah sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta. Hobi yang paling digandrunginya sampai sekarang adalah berkendara dan melakukan tur dengan motor Harley Davidson namun masih tetap aktif sebagai pelawak dan mengisi acara-acara hiburan. Awal Warkop eksis saat diberi kesempatan untuk tampil di Radio Pambors Jakarta untuk mengisi acara obrolan komedi, disinilah Indro kemudian bertemu dengan Dono warkop yang juga menjadi penyiar Radio Prambors serta Kasino Warkop, dan dari sinilah cikal bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang kemudian terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI)

Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura.

Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.

Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.
Biografi Indro Warkop
Warkop DKI
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000.

Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.

Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat.

Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
Biografi Indro Warkop
Dono, Kasino, Indro dalam Warkop DKI
Semasa berada di puncak kejayaan, Indrodjoja "Indro Warkop" Kusumonegoro, gemar sekali memboyong keluarganya berlibur ke Eropa dan Australia. Tapi, belakangan ia membawa mereka ke Tanah Suci Mekkah. "Dulu salah jalan gue," ujar komedian yang namanya berkibar di bawah bendera Warkop bersama almarhum Dono dan Kasino itu. Tahun 2004 adalah ibadah umrah Indro yang ketiga. Bahkan, ia menunaikan ibadah haji tahun sebelumnya.

Lelaki kelahiran 8 Mei 1958 itu merasa bahagia bisa melakukan napak tilas perjalanan Nabi. Setiap kali sampai di multazam, Indro tak lupa mengucapkan doa khusus untuk Dono dan Kasino. "Mereka bukan cuma teman bagi gue, bahkan lebih dari saudara," ujarnya kepada Nordin Hidayat dari Gatra. Rupanya, Indro tak sekadar melakukan napak tilas perjalanan Nabi.

Seusai menunaikan rukun wajib, ia mampir dulu ke gerai Harley-Davidson Saudi Arabia di Andalus St., Jeddah. Bersama istri dan ketiga anaknya, Handika "Hade" Indrajanthy Putri, Satya Paramita "Hada" Dwinita, dan Harleyano "Harley" Triandro, penggila motor gede (moge) itu membelanjakan 4120 riyalnya (lebih dari Rp 10 juta) untuk aksesoris moge koleksinya. Bagi pemilik tujuh moge itu, belanja aksesori Harley buat keluarga ibarat ritual tahunan.
Biografi Indro Warkop
Indro Warkop DKI
Indro memang menggandrungi Harley Davidson. Berbagai aksesoris motor besar buatan Amerika itu pun menjadi penghias di ruang tamunya. Ada yang terbuat dari tembaga dan berbentuk lukisan biasa. Miniatur sepeda tua di dalam figura kaca, berdiri di meja kiri. Boneka berkepala singa, terpajang di meja sudut kanan.

Menggendarai motor Harley Davidson, hobi yang mendarah-daging dari keluarganya. Di komunitas Harley Davidson, ia menjabat sekretaris jenderal cum pendiri pertama Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Karena kegandrungannya, anak bungsunya ia beri nama Harley. Motor pertamanya dibeli tahun 1975. Baginya, Warkop adalah darah daging. Meski sendirian, ia tak ingin Warkop pupus. Ia merasa masih sebuah keluarga. Keluarga yang harus dipertahankan.
Warkop kan, tinggal gue doang. Ya, gue yang memberikan saran dan mengawasi kehidupan mereka,
Banyak kabar mengatakan kalau dirinya berencana membentuk grup baru. Walaupun saat ini Indro harus berjalan sendiri, dia menegaskan kalau dirinya tidak pernah berniat mengajak pelawak lain untuk membangun grup warkop yang baru.
Yang bisa memisahkan kami bertiga hanya maut. Setelah Dono dan Kasino tak ada, saya akan melanjutkan grup ini sendiri. Tidak ada niat buat cari orang karena kami ditakdirkan untuk bertiga saja,” ujarnya menjelaskan.

Kasino Warkop DKI - Pelawak Indonesia

Biografi Kasino Warkop DKI - Pelawak Indonesia. Nama asli beliau adalah Drs. Kasino Hadiwibowo atau biasa dikenal sebagai Kasino Warkop DKI, Ia merupakan salah satu personil grup lawak legendaris Indonesia yaitu Warkop DKI bersama Dono Warkop DKI dan Indro Warkop DKI. Kasino dilahirkan di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1950, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 16 Desember 1997 di Jakarta karena menderita tumor otak, Kemudian di susul oleh Dono Warkop yang juga dipanggil ke Rahmatullah karena sakit yang ia derita, kini anggota Warkop DKI yang tersisa hanya Indro Warkop. Kasino kemudian bersekolah di SDN Budi Utomo, Jakarta, kemudian masuk di SMP yaitu SMPN 51 Cipinang, Jakarta pada tahun 1966, setelah itu melanjutkan sekolahnya di SMAN 22 Jatinegara, Jakarta.

Setelah menyelesaikan Sekolahnya ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Sosial di Jurusan Ilmu Administrasi Niaga. Orangtuanya, dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu Sosial UI, tempatnya dulu menuntut ilmu, mungkin tidak pernah membayangkan ia bakal menjadi pelawak.


Tetapi Kasino mengaku bahwa sense of humour dimilikinya sejak dulu. Dari kecil Kasino sudah suka ngejailin orang tutur Kasino yang panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek). Di kampus, kebetulan Seky bertemu orang-orang yang sealiran, seperti Nanu Mulyono (almarhum) dan Wahjoe Sardono alias Dono.

Jadilah mereka membanyol, meng-kick sana-sini.Keberuntungan Seky bermula di malam Jumat, saat ia dan kawan-kawannya kongkow di radio Prambors, cuap-cuap sekenanya model obrolan di warung kopi. Ternyata, acara begitu banyak peminatnya. Setiap acara tiba, pisang goreng, ketan pakai kelapa parut, dan banyak makanan lain, menumpuk di studio. Kebanyakan yang mengirim ibu-ibu, kata Kasino. Mereka kemudian menjadi laris, sebagai penjual tawa.

Baca juga : Biografi Indro Warkop DKI

Awalnya Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.

Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.
Warkop DKI
Warkop DKI
Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini.

Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright).

Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000.

Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.
Warkop DKI
Dono, Kasino dan Indro Dalam Warkop DKI
Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ban (Rp 250.000).

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.

Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
Biografi Kasino Warkop DKI
Kasino Warkop DKI
Dalam era televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas memulai serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama. Kasino, wafat pada usia 47 tahun, di selasa malam tanggal 16 Desember 1997, di rumah sakit cipto Mangunkusumo Jakarta Setelah menderita tumor otak. Kasino meninggalkan satu istri dan dua anak.

Setelah Dono juga meninggal pada tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
PERJALANAN KARIER KASINO WARKOP DKI
  • Penyiar Radio Prambors (1974-1980)
  • Pimpinan Warung Kopi Corporation
Filmografi
  1. Mana Tahan (1980)
  2. Gengsi Dong (1980)
  3. Gede Rasa (1981)
  4. Pintar-pintar Bodoh (1981)
  5. Manusia Enam Juta Dolar (1982)
  6. IQ Jongkok (1982)
  7. Setan Kredit (1982)
  8. Dongkrak Antik (1982)
  9. Chip (1983)
  10. Maju Kena Mundur Kena (1983)
Kegiatan Lain
  • Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (sampai 1983)

Opick - Penyanyi Religi Indonesia

Biografi Opick. Siapa yang tidak mengenal Opick, seorang penyanyi lagu-lagu religi Islami dan juga seorang pencipta lagu yang banyak digemari di Indonesia, perjuangan hidupnya hingga menjadi penyanyi sangat baik untuk disimak . Opick terlahir dengan nama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus. Ia dilahirkan dari pasangan Dra. H. Lilik Sholelah dan Abdul Gofur, di Jember, Jawa Timur, 16 Maret 1974. Walaupun Opick kecil dikenal anak bandel, tetapi dalam hal mempelajari agama, ia termasuk anak yang rajin. Dari kedua orangtuanyalah pendidikan agama lebih banyak diperolehnya. Cucu K.H. Abdul Mukti, seorang kiai yang cukup ternama di daerahnya, ini memiliki jiwa mandiri, percaya diri, dan pikiran ke depan. Sebagai anak yang datang dari keluarga sederhana, Opick termasuk anak yang terbiasa menelan kehidupan lingkungan susah sebagaimana umumnya kehidupan di perkampungan.


Kali pertama Opick memahami arti kemandirian, bermula sejak di bangku SD ketika ia harus tinggal di tempat kos agar bisa dekat dengan sekolahnya. Di sinilah sebetulnya jiwa kepemimpinannya tertanam karena segala tindakan dan sikapnya harus diambil sendiri tanpa mengandalkan ibu-bapaknya yang berada jauh dari tempat kosnya. Sikap ini berlanjut hingga di masa remaja. Perasaan minder dengan keadaan yang dijalaninya acapkali ditutupi dengan perilaku-perilaku yang berani dan menunjukkan sikap-sikap yang menarik hati teman sebayanya. Opick berani mengambil sikap melawan arus untuk mempertahankan prinsip dan cita-cita yang dipegangnya. Meskipun begitu, ia dapat diterima oleh kawan sebayanya, bahkan dalam beberapa kesempatan, selalu dijadikan pemimpin oleh teman-temannya.

Sejak SMP, Opick sudah memiliki bakat bernyanyi dan mampu memainkan beberapa alat musik, bahkan mendirikan sebuah band. Perjalanan bermusik Opick dijalani dengan panjang. Namun, tekad dan kerja kerasnya terus tertanam untuk bisa mencapai kesuksesan. Ketika memasuki usia dewasa, Opick tetap memegang teguh prinsip hidupnya. Berbeda dengan ketika ia kecil, pada masa ini Opick lebih berpikir bagaimana mewujudkan cita-citanya, khususnya dalam berkarier di dunia kesenian (musik dan teater). Setelah tamat SMA, ia memutuskan untuk bisa berdomisili di Jakarta dalam mewujudkan cita-citanya.

Dengan modal rekaman lagu dengan alat yang serba terbatas, ia menawarkan lagu-lagunya. Namun, semuanya sia-sia. Tidak ada label yang menerimanya. Pada 1993, awalnya Opick berdomisili di Jakarta, tepatnya di Gang Sawo, Rawamangun. Selain aktif dalam kegiatan warga dan keagamaan serta ramah berbaur dengan lingkungan sekitarnya, Opick ikut kegiatan Komunitas Sawo atau dikenal dengan komunitas teater Bela Studio. Waktu itu, opick sangat bercita-cita bisa bergabung dan aktif di Bengkel Teater yang dipimpin Rendra. Kehidupan Opick di Jakarta di masa-masa itu jauh dari kemapanan. Modal di Jakarta adalah sedikit bakat dalam kesenian khususnya dalam hal musik dan ilmu agama secukupnya. Namun begitu, di lingkungannya ia dikenal sebagai seorang santri. Hal itulah yang membuat greget dalam dirinya. Dia menyesali betapa ia tidak mendalami agama sejak dari dahulu. Dengan itikad itulah, ia terdorong untuk lebih mendalami agama di Jakarta. Besar di lingkungan santri sedari kecil menjadi modal kuat baginya dalam berinteraksi dengan ilmu agamanya.

Hidup sendiri di Jakarta, banyak pengalaman yang opick peroleh, khususnya mengenai hakikat hidup. Sebelum sukses, opick memiliki keyakinan apa yang dibuatnya baik akan menuai kebaikan. Dia teguhkan terus keyakinan ini dalam setiap doanya. Hingga ia akhirnya meyakini bahwa musik sebagai jalan hidupnya. Pengalaman menarik yang dimiliki Opick ialah kebiasaannya bernyanyi di pinggir jalan, di halte bus depan Arion, Rawamangun, Jakarta setiap habis subuh sampai pukul 7 pagi. Kebiasaan aneh ini dijalaninya selama 3 tahun. Alasannya, untuk melatih vokal, mencari inspirasi dari lalu lalangnya kendaraan dan para pengamen, serta meyakinkan diri untuk tetap mempertahankan cita-citanya, yaitu sukses di dunia musik.
Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia
pada tahun 90-an, Opick memulai karier bermusiknya dengan membentuk sebuah band bernama Timor Band yang beraliran cadas, yang personilnya tak lain dan tak bukan sahabatnya di Jember. Sayang, album Nyanyian Perjalanan yang dirilisnya menuai protes dari banyak pihak karena liriknya menyinggung banyak orang. Kritikan dan masukan pun datang dari berbagai pihak. Karena tak mau menamatkan karier musiknya, Opick harus berpikir panjang untuk mengubah aliran dan penampilannya dalam bermusik. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya sang rocker mulai hijrah. Sorban dan baju koko jadi pilihan dalam tiap aktivitas penampilannya. Opick bisa dibilang satu dari sedikit penyanyi dan komposer lagu yang istiqamah pada karya religi Islami setelah sebelumnya sempat bertarung keberuntungan di jalur musik mainstream rock, tetapi menuai kegagalan. Ternyata, keberuntungan dan keberkahan justru didapatnya di jalur religi. Buah hijrahnya dari musik cadas yang kontradiktif ke melodi religi tak perlu ditunggu panjang dan berliku. Debut album religi pertamanya, Istighfar, yang digubah pada 2005-an menuai hasil maksimal. Album perdana Opick berhasil meraih dobel platinum dan penjualannya menembus angka satu juta keping. Kesuksesan karier Opick dalam bermusik tak berhenti sampai di situ. Tahun berikutnya, 2006, peluncuran album keduanya, Semesta Bertasbih, pun tak kalah sukses. Bahkan kesuksesan ini disertai dengan peluncuran bukunya yang berjudul Opick, Oase Spiritual dalam Senandung. Bila berbicara soal syair, isi lagu-lagunya adalah refleksi dari pengalaman hidupnya sejak masa kanak-kanak. Pengalaman hidup menjadi insiprasi dalam tiap napas lantunan syair yang diciptakannya. Tak heran, buku perdananya yang diterbitkan pada 2005 itu, merupakan bedahan syair-syairnya yang sedemikian rupa dan dikait-kaitkan dengan tiap kisah dalam hidupnya.

Berlanjut album berikutnya, Ya Rahman (2007), Cahaya Hati (2008), Di Bawah Langit-Mu (2009), dan pada akhir Juli 2010 bersama produser Nadahijrah-Forte Records, Opick meluncurkan album bertajuk Shollu Ala Muhammad. Kehadirannya yang konsisten setiap tahun dengan karya album baru, menjadikan ayah tiga anak ini sebagai ikon penyanyi religi Islami yang dipertimbangkan dalam dunia musik Tanah Air. Tak hanya solo, Opick juga sukses membawakan beragam hits dengan sejumlah kawan duet yang lain, seperti Melly Goeslaw untuk lagu Takdir yang terdapat dalam album Semesta Bertasbih, Wafiq Azizah, seorang juara Qariah internasional dalam lagu Ya Rasul, dan Rachel Amanda, pemain sinetron anak yang kini telah remaja. Dalam hal bermusik, Opick bukan tanpa tim kreatif walaupun tidak secara khusus dimilikinya. Namun paling tidak, Opick telah melakukan terobosan baru dalam kariernya, yaitu menggelar kontes menyanyi lagu-lagu religi yang digelar untuk semua kontestan dari seluruh daerah di Indonesia. Alhasil, pada 2010, beberapa bulan lalu, 18 finalis terjaring dan akan terpilih tiga orang sebagai pemenangnya. Menurutnya, mereka bisa featuring di lagu-lagunya untuk membuat wajah baru di kancah musik religi Indonesia.
Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia
Kesuksesannya pun tak hanya di bidang bermusik. Opick juga sukses membintangi beberapa iklan di televisi. “Alhamdulillah, saya sering diminta untuk membintangi beberapa iklan di televisi maupun radio. Kita patut bersyukur ya, berkah dari menyanyikan lagu-lagu religi yang bisa diterima semua kalangan dan mungkin nama saya sudah dikenal bisa juga menjadi bintang iklan,” ungkapnya. Untuk mencapai kesuksesan, menurut Opick kita tak perlu muluk-muluk. “Do, go, and flow saja,” katanya. Selama kita yakin akan apa yang kita kerjakan itu baik untuk banyak orang, konsisten, dan banyak berdoa dalam menjalaninya, niscaya tidak sulit mendapatkan hasil dari apa yang diikhtiarkan. Satu hal lagi menurutnya, sabar adalah kunci yang tidak boleh diabaikan.

Satu kali terlampui dalam bernyanyi, dua tiga dapat kesempatan main di dunia film. Yap. Itulah sang “tombo ati”. Opick telah hadir dalam kancah perfilman layar lebar. Tapi adakah motivasi lain bagi Opick bermain film? Jawabnya, iya banget. Konon, ada kegelisahan dalam dirinya. Antusiasme dalam batinnya adalah dorongan besar mengamini tawaran dalam bermain film. Sang penyanyi ini sudah cukup lama menaruh obsesi untuk membuat karya film. Tidak hanya berperan sebagai pemain, dalam filmnya yang berjudul Di Bawah Langit, Opick juga ikut andil dalam mendanai proses pembuatan layar lebar tersebut. Hal ini bisa dibilang tindakan berani sebab tidak semua penyanyi yang mau ambil risiko dalam bidang ini. Dalam film perdananya ini. Opick terlibat langsung dalam mengerjakan hampir keseluruhan proses mulai dari menjadi produser, sutradara, penata musik, penulis skenario, hingga pemain sekaligus. Makanya, idealisme Opick amat tegas dalam film ini. Salah satunya, ia ingin menampilkan film yang berbeda, yaitu sebuah film yang bisa menjadi alternatif tontonan bagi masyarakat dan bukan sekadar film-film yang nyaris sejenis. Film yang digarap Opick berisi cerita tentang orang-orang pesisir yang termarjinalkan. Intinya, kisah tentang orang-orang yang kalah, tetapi tetap taat beribadah. Biografiku.com
Biografi Opick - Penyanyi Religi Indonesia
Karya-karya dari Opick
  • Pasar Malam Di Kepalamu (1999)
  • Tak Ada Habisnya (2003)
  • Istighfar (2005)
  • Semesta Bertasbih (2006)
  • Ya Rahman (2007)
  • Cahaya Hati (2008)
  • Di Bawah Langit Mu (2009)
  • Shollu Ala Muhammad (2010)
  • The Best of Opick (2011)
  • Salam Ya Rosulullah (2012)
Film
  • Kun Fayakuun (2008)
  • Di Bawah Langit (2010)

Paul Walker - Profil Sang Aktor Fast & Furious

Biografi Paul walker - Profil dan Perjalanan Hidup sang Aktor Fast & Furious. Jika anda penggemar film action tentang Fast & Furious anda pasti mengenal sosok tersebut sebagai Brian O'Conner yang diperankan oleh Paul Walker. Banyak orang menganggap bahwa Paul Walker merupakan salah satu tokoh tertampan di Holywood, namun ia meninggal di usia yang masih muda karena sebuah kecelakaan. Banyak yang tidak menyangka ia meninggal di usia yang muda, Bernama lengkap Paul William Walker dilahirkan pada tanggal 12 September 1973 di Kota Grendale, California, Amerika Serikat, ia merupakan salah satu aktor Hollywood. Paul Walker menjadi terkenal pada tahun 1999 setelah perannya dalam film Varsity Blues. Namun, ia mungkin paling dikenal karena berperan sebagai Brian O'Conner dalam serial-serial film The Fast and the Furious. Film-filmnya yang lain termasuk Eight Below, Into the Blue, She's All That dan Takers. Dia juga muncul di serial National Geographic Channel, Expedition Great White.


Sejak kecil Paul Walker yang sudah masuk televisi, ia hanya bersikap santai dan bersahaja walaupun karirnya banyak disepelekan. Namun, Pelan tapi pasti, peran profil dari aktor Paul Walker mulai beranjak naik dari peran-peran kecil sebagai aktor kanak-kanak, remaja, hingga kini dewasa dan kemudian menjadi bintang di franchise The Fast and the Furious. Hebatnya, aktor yang lahir di California ini tetap konsisten berkarya tanpa cepat jadi besar kepala. Total pendapatan dari film-film yang pernah dibintanginya pun kini sudah melebihi satu miliar dolar Amerika Serikat. Paul Walker mempunyai motto hidup ‘go big or go home’ dia selalu berusaha untuk total dalam apapun yang dilakukannya baik itu dalam kehidupan pribadi maupun dalam kerjaannya sebagai aktor film.
...Motto ini berlaku untuk semuanya. Ini seperti kalau Anda mengejar sesuatu yang diinginkan Anda harus mencurahkan seluruh komitmen Anda disitu, atau tidak usah melakukan apa-apa sekalian. Saya menerapkan hal itu pada semuanya. Saya menerapkannya pada hubungan saya, saya mengaplikasikannya pada pada olahraga, saya mengaplikasikannya pada semuanya. Begitu cara hidup saya. Saya suka yang seperti itu,” kata Walker.
Diluar kehidupannya sebagai aktor film Holywood, Paul Walker menjadi pribadi dan profil yang ramah, sangat santai, dan bersahaja. Pada tanggal 4 November 1999, pacar Walker, Rebecca, melahirkan seorang bayi perempuan yang dinamai Meadow Rain Walker. Walker dan Rebecca sendiri tidak pernah berencana untuk punya anak, tapi bagi mereka Meadow tetaplah prioritas mereka yang nomor satu. Setelah berpisah dengan Rebecca, Meadow tinggal bersama ibunya, sementara Walker tetap tinggal di California.

Melalui Film The Fast and the Furious lah yang kemudian menjadikan Paul Walker menajdi aktor yang kemudian layak diperhitungkan keberadaannya di Holywood. Tapi, meski hanya dianggap sebagai seorang aktor yang bergaya di belakang setir, Walker yang gemar mengutak-atik mobil sebenarnya tahu banyak tentang kehidupan sebagai pembalap. Saat ini, ia masih sering ikut balapan di akhir pekan. Walker telah muncul dalam seri balapan RedLine Time Attack beberapa kali dengan mengendarai Nissan Skyline GT-R R34 dan Porsche 911 GT3 RS. Tahun lalu, Walker juga berlaga di event yang sama dengan mengendarai BMW M3 E92.

Saat ditanya perbedaan mencolok antara pengalamannya menjadi pembalap di franchise The Fast and the Furious serta pengalamannya di lintasan balap yang asli, Walker langsung membahas tentang ekspresinya saat menyetir. “Para pengemudi terbaik justru sangat tenang ketika berkendara. Sama sekali tidak mirip dengan yang Anda lihat di Fast and Furious ketika karakter saya selalu berkata, ‘Woo,’ dan menampilkan wajah yang sangat ekspresif. Ketika saya berkendara di lintasan balap, saya berpura-pura sedang mendengarkan Coldplay. Saya benar-benar santai. Sayangnya, hal itu tidak terlihat bagus di layar lebar, jadi kami harus berteriak-teriak dan terlihat sedikit takut dalam adegan-adegan balapan itu Paul Walker yang mengakui bahwa dirinya adalah pecandu kecepatan dan petualangan mengatakan bahwa ia tidak merasa cemas, baik pada saat melakukan adegan berbahaya di film-film Fast and Furious maupun saat balapan. “Saya tidak takut dengan apapun. Itulah saya yang sebenarnya. Kakek saya juga dulu begitu. Dulu ia adalah pembalap mobil dan ia mengendarai Ford Falcon di Lembah San Fernando. Dan ayah saya adalah pemenang Sarung Tangan Emas dua kali, dan sekarang ia sedang menggemari sepeda gunung dan white water rafting. Saya rasa Anda bisa mengatakan kalau saya berasal dari keluarga yang senang mencari ketegangan.”
Biografi Paul Walker, Profil dan Perjalanan Hidup, Aktor, Fast & Furious
Paul Walker "Brian O'Conner" di film Fast & Furious 6 sebelum meninggal
Disamping hoby tentang mobil dan pecandu balapan, Paul Walker juga mengakui bahwa ia sangat mencintai laut. Tahun lalu, Walker turut serta dalam seri Expedition Great White dari National Geographic Channel. Dalam ekspedisi ini, Walker bersama Kapten Brett McBride, Dr. Michael Domeier dari Marine Conservation Science Institute, serta Chris Fischer mengumpulkan sampel DNA, mengukur, dan memberikan tag satelit real-time pada hiu-hiu putih besar. Semua ini dilakukan untuk mempelajari pola migrasi dan perkembangbiakan jenis hiu ini. Paul Walker mengakui bahwa apabila ia tidak dapat melanjutkan karirnya sebagai aktor, ia lebih memilih menjadi peneliti kelautan daripada pembalap. “Saya sebenarnya ingin menjadi ilmuwan di bidang kelautan. Saya mengambil kelas-kelas tentang biota laut dan kelautan ketika saya sempat. Saya masih mencintai lautan. Saya pikir kalau karir akting saya tidak berhasil, saat ini mungkin saya akan bekerja sebagai ilmuwan kelautan. Saya bisa mengajak Anda jalan-jalan ke pantai dan menyebutkan nama-nama latin dari semua binatang laut yang dapat Anda temukan,” katanya.

Dalam Fast Five (2011), Walker kembali bermain sebagai Brian O’Conner, sebuah peran yang telah melejitkan namanya di Hollywood. Setelah sepuluh tahun, ia menjelaskan bahwa karakternya telah banyak berubah karena berbagai pengalaman yang didapatnya. “Brian akhirnya menyadari bahwa dunia ini tidak hanya putih dan hitam. Dom [Vin Diesel] mungkin memang pernah melanggar hukum, tapi ia jelas seorang pria yang baik. Brian bergabung dengannya dan ia akhirnya berada di tempat yang seharusnya. Polisi-polisi terbaik bisa jadi penjahat yang fenomenal, begitu pula sebaliknya,” ujarnya.

Tapi, meski Fast Five memiliki banyak adegan aksi dan kejar-kejaran mobil, menurutnya film ini tidak hanya soal mobil dan penjahat. “Di akhir hari, mereka adalah orang-orang biasa yang berurusan dengan masalah mereka masing-masing,” katanya. “Banyak orang yang berpikir bahwa franchise ini hanya tentang mobil-mobilnya, tapi karakter-karakter yang hadir di sini membuat seluruh seri terasa lebih humanis dan membawa film ini kembali ke dasarnya.”

Paul Walker meninggal Pada tanggal 30 November 2013, sekitar pukul 15:30, Ketika Paul Walker dan pendampingnya kembali dari acara amal ketika tak lama setelah Porsche Carrera GT merah yang mereka tumpangi berayun di luar kendali dan menabrak tiang lampu dan pohon di Valencia, Santa Clarita, California dimana mobil segera meledak dan terbakar. Departemen Sheriff Los Angeles County menyatakan dua orang meninggal di tempat kejadian. Hingga saat ini masih banyak penggemar dari Paul Walker berkunjung ke tempat kecelakaan untuk mengenang Paul Walker.

Jason Statham - Aktor Hollywood

Jika pernah menonton film Hollywood seperti Transporter, The Italian Job, Mechanic, Death Race, ataupun The Expendables anda pasti mengenal sosok Jason Statham yang bermain dalam film-film laga tersebut. Artikel kali ini akan membahas tentang Biografi Jason Statham yang merupakan Aktor Hollywood yang lagi 'naik daun' di dunia perfilman mancanegara. Bernama lengkap Jason Michael Statham dilahirkan pada tanggal 12 Desember 1972 di Sydenham, Inggris. Jason Statham merupakan Aktor Hollywood yang berasal dari Inggris. Ia terlahir dari Ibu yang merupakan seorang penari ballroom dancer. Saat masih muda, Statham bersama ayah dan saudara laki-lakinya biasa jualan barang ilegal dari pasar gelap di jalanan kota London. Ia mulai bermain film sejak tahun 1998. Sejak masih kecil minat Jason Statham sebenarnya adalah olahraga. Saat masih bersekolah Jason Statham dikenal sebagai atlet dalam olahraga menyelam. Jason Statham ketika itu bahkan tercatat sebagai anggota National Diving Squad selama 12 tahun. Jason Statham juga seorang atlet senam dan beladiri. Statham mengakhiri karir atletnya di kejuraan dunia pada tahun 1992.


Suatu ketika, saat Jason sedang berlatih di Crystal Palace National Sports Centre di London, sebuah tim pencari bakat melihat bakat Jason dan mengajaknya untuk terjun di dunia modelling. Lagi-lagi keberuntungan berpihak pada aktor ini. Saat menjadi model iklan dari produk pakaian French Connection, sutradara Guy Ritchie menawarinya untuk ikut bermain dalam filmnya. Ritchie mengaku kepincut sosok Statham saat menjadi bintang iklan Levi jeans selain pengalamannya di dunia pasar gelap. Maklum, saat itu Ritchie memang mencari karakter yang tepat untuk tokoh Bacon yang kehidupannya tak jauh-jauh dari sales pasar gelap. Maka mulailah Jason Statham menggeluti dunia peran lewat film pertamanya Lock, Stock And Two Smoking Barrels pada tahun 1998. Saat itulah kemudian ia mulai terkenal di dunia perfilman.

Dalam setiap filmnya ia selalu memamerkan kebolehannya tanpa bantuan stuntman (pemeran pengganti). Di samping keahliannya dalam ilmu beladiri, pria ini juga dibekali dengan aksen Inggris yang unik dengan nada suara yang berat, sehingga sangat pas jika ia dinobatkan sebagai aktor action paling fenomenal di Hollywood saat ini. Sama seperti Donnie Yen, Jason Statham juga menguasai bela diri kickboxing, wing chun kung fu, karate dan Jujitsu. Saat syuting THE TRANSPORTER I di tahun 2002, Jason Statham melakukan semua aksi berbahaya tanpa bantuan Stuntman, terutama untuk adegan menyelam dan adu jotos.

Jason Statham merupakan penggemar dari film James Bond seperti yang dikatakannya bahwa "Tokoh James Bond itu telah ada sejak dulu. Saya merupakan penggemar James Bond dan saya menoton setiap film-filmnya. Jika saya mendapatkan peran yang bergengsi itu, maka saya akan berpikir untuk menambahkan sebuah hal baru, gaya modern pastinya"
Biografi, Jason Statham, Aktor Hollywood
Jason Statham
Saat syuting di Amerika, Statham lebih banyak menghabiskan waktunya di Los Angeles, California. Baginya, Inggris tetap menjadi rumah baginya. Teman dan keluarga adalah hal utama yang membuatnya selalu kangen Inggris. Jason Statham pernah diusir dari pesta yang digelar bos Playboy di mansionnya, gara-gara dia menolak berpose panas dengan model-model Playboy yang kebetulan juga diundang di pesta bertajuk Midsummer Night's Dream Party pada Agustus 2008 silam. Jason Statham menjalin hubungan dengan model Playboy, Kelly Brook, selama tujuh tahun. Sayang hubungan indah itu tak putus saat Brook bertemu Billy Zane. Putus dari Zane, Brook kembali ke Statham, meski akhirnya hubungan ini tak bertahan lama, dan sejak April 2010, Statham akhirnya resmi menjadi kekasih Rosie Huntington-Whiteley, model Victoria's Secret yang juga bintang Transformers : Dark In The Moon.

Berikut Daftar Film-film yang dibintangi oleh Jason Statham
  • 1998 Lock, Stock and Two Smoking Barrels
  • 2000 Snatch, Turn It Up
  • 2001 Ghosts of Mars, The One, Mean Machine
  • 2002 Thai Boxing: A Fighting Chance, The Transporter
  • 2003 The Italian Job
  • 2004 Collateral, Cellular
  • 2005 Transporter 2, Revolver, London
  • 2006 Chaos, The Pink Panther, Crank
  • 2007 War, In the Name of the King: A Dungeon Siege Tale,
  • 2008 The Bank Job, Death Race, Transporter 3
  • 2009 Crank 2: High Voltage, The Brazilian Job
  • 2010 The Expendablles
  • 2011 The Mechanic, Blizt, The Killer Elite
  • 2012 Safe, The Expendables 2
Itulah sepenggal cerita mengenai biografi jason statham, yang kisahnya berawal dari atlet olahraga hingga menjadi seorang aktor hollywood terkenal. Semoga informasi ini menjadi bermanfaat bagi para pembaca.

Didi Petet - Aktor Senior Indonesia

Tokoh satu ini dikenal sebagai salah satu artis dan juga aktor senior indonesia yang sudah terkenal dimata masyarakat Indonesia melalui peran-perannya. Banyak orang mengenal dirinya sebagai Emon yang melejit melalui film Catatan Si Boy yang tenar ketika tahun 90'an. Berikut Profil dan Biografi Didi Petet. Bernama lengkap Didi Widiatomo, dalam dunia hiburan tanah air, ia lebih dikenal dengan nama Didi Petet. Beliau dilahirkan di kota Surabaya, pada tanggal 12 Juli 1956.  Ketika masih duduk di Bangku Sekolah Menengah Atas, Didi Petet sudah tertarik dengan namanya dunia akting. Karirnya dipanggung teater tanah air dimulai ketika ia berkenalan dengan seniman Harry Rusli.

Mulai Berkarir Di Dunia Perfilman
Didi Petet juga menekuni dunia pantomin selain bergelut dalam dunia teater. Karirnya dalam dunia perfilman tanah air dimulai ketika ia bermain dalam film berjudul Semua Karena Ginah pada tahun 1985. Penghargaannya sebagai Pemeran Pembantu Terbaik diperolehnya ketika ajang film Indonesia dari film Cinta Anak Zaman tahun 1988.

Munculnya film Fenomenal tahun 90'an yaitu Catatan Si Boy kemudian melambungkan nama Didi Petet ketika itu dimana ia berperan sebagai Emon, tokoh ini dikenal luas oleh masyarakat karena kebanci-banciannya. Selain Catatan Si Boy, Dalm Profil dan Biografi Didi Petet lainnya, ia juga dikenal luas berkat film Si Kabayan.

Biografi Didi Petet - Aktor Senior Indonesia
Didi Petet sebagai Emon dalam film Catatan Si Boy
Dari panggung layar lebar, Didi Petet kemudian terjun ke dunia sinetrn. Cintaku Dirumah Susun, Losmen, Maha Kasih, Buku Harian, Dunia Tanpa koma dan Primadona merupakan daftar sinetron yang pernah dibintangi oleh Didi Petet.

Seiring kebangkitan dunia perfilman awal tahun 2000an, Didi Petet kemudian kembali memainkan perannya dalam film anak-anak yang berjudul Petualangan Sherina. Selain film tersebut, Didi Petet juga bermain dalam film lain yang berjudul Lost in Papua, Emak Naik Haji, Dibawah Lindungan Ka'bah, serta pasir berbisik dan juga Ketika Cinta Bertasbih yang diangkat dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy dan juga lain-lain Nominasi sebagai Pemean Utama Pria Terfavorit dan juga pasangan terbaik dan pasangat terfavorit diraihnya di ajang Indonesian Movie Award dalam filmnya yang berjudul Jermal tahun 2009. Namun dalam ajang itu terjadi kontroversi sebab Didi Petet merupakan Ketua Dewan Juri di Ajang tersebut.

Pada tanggal 15 Mei 2015, Didi Petet meninggal dunia karena penyakit Lambung yang telah lama dideritanya. Kematian Didi Petet juga mengagetkan dunia hiburan tanah air sebab artis senior tersebut sebelumnya sangat terlihat sehat.

DAFTAR FILM DIDI PETET
  1. "Semua Karena Ginah" (1985)
  2. "Catatan Si Boy" (1987)
  3. "Namaku Joe" (1988)
  4. "Gema Kampus 66" (1988)
  5. "Catatan Si Boy II" (1988)
  6. "Cinta Anak Jaman" (1988)
  7. "Catatan Si Boy III" (1989)
  8. "Pacar Ketinggalan Kereta" (1989)
  9. "Bercinta Dalam Mimpi" (1989)
  10. "Si Kabayan Saba Kota" (1989)
  11. "Sepondok Dua Cinta" (1990)
  12. "Rebo dan Robby" (1990)
  13. "Gampang-Gampang Susah" (1990)
  14. "Joe Turun ke Desa" (1990)
  15. "Oom Pasikom" (1990)
  16. "Catatan si Boy IV" (1990)
  17. "Catatan Si Boy V" (1991)
  18. "Boneka dari Indiana" (1991)
  19. "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991)
  20. "Asmara" (1992)
  21. "Si Kabayan Saba Metropolitan" (1992)
  22. "Si Kabayan Cari Jodoh" (1994)
  23. "Petualangan Sherina" (2000)
  24. "Pasir Berbisik" (2001)
  25. "Arisan!" (2003)
  26. "Eiffel I'm in Love" (2003)
  27. "Rindu Kami PadaMu" (2004)
  28. "Apa Artinya Cinta?" (2005)
  29. "Tentang Dia" (2005)
  30. "Ketika" (2005)
  31. "Banyu Biru" (2005)
  32. "D'Girlz Begins" (2006)
  33. "Kamulah Satu-Satunya" (2007)
  34. "Kirun + Adul" (2009)
  35. "Jermal" (2009)
  36. "Ketika Cinta Bertasbih" (2009)
  37. "Emak Ingin Naik Haji" (2009)
  38. "Ai Lop Yu Pul" (2009)
  39. "Di Bawah Langit" (2010)
  40. "Bebek Belur" (2010)
  41. "Kabayan Jadi Milyuner" (2010)
  42. "Baik-Baik Sayang" (2011)
  43. "Lost in Papua" (2011)
  44. "Catatan (Harian) si Boy" (2011)
  45. "Di Bawah Lindungan Ka'bah" (2011)
  46. "5 cm" (2012)
  47. "Madre" (2013) Nominasi Aktor Pendukung terbaik Piala Citra 2013
  48. "Bangun Lagi Dong Lupus" (2013)
  49. "12 Menit" (2014)
  50. "Ketika Tuhan Jatuh Cinta" (2014)
  51. "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" (2015)
DAFTAR SINETRON DIDI PETET
  1. Kabayan
  2. Buku Harian
  3. Cintaku Di Rumah Susun
  4. Primadona
  5. Ridho
  6. Maha Kasih
  7. Kapan Kita Pacaran Lagi
  8. Dunia Tanpa Koma
  9. Losmen
  10. Siapa yang Meniduri Ranjangku
  11. 3 Semprul Mengejar Surga (2013)
  12. Preman Pensiun (2015)
Itulah sekelumit kisah mengenai Profil dan Biografi Didi Petet salah satu Aktor Senior Kawakan Indonesia. Semoga Informasi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian